Dalam berpidato, seorang pembicara akan membawakan topik mengenai hal atau peristiwa sesuai fakta dan patut diperbincangkan kepada khayalak. Melalui teks pidato persuasi, pembicara dapat mengimbau sekaligus mengajak pendengarnya melakukan hal yang dianggap bermanfaat guna kepentingan bersama.
Baca Juga: 10 Contoh Teks Pidato Singkat & Terbaik
Struktur Teks Pidato
Ciri khas teks persuasi ialah terdapat kata yang bersifat ajakan atau membujuk. Hal inilah yang membedakan persuasi dengan teks lainnya. Sebelum membahas contoh teks pidato persuasif, ada baiknya memahami strukturnya terlebih dahulu. Struktur teks pidato persuasif terdiri atas tiga bagian, yakni pembukaan, isi pidato, dan penutup. Ketiga struktur termasuk unsur penting yang harus ada dalam pidato persuasi.
1. Pembukaan
Pembukaan teks pidato terbagi atas tiga, yaitu salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan syukur. Pada bagian pertama ini, berisi pengenalan topik atau permasalahan yang hendak dibahas. Hal ini bertujuan sebagai pengantar sebelum melanjutkan ke tahap penjelasan atau isi pidato. Penjelasan juga berisi deskripsi singkat mengenai topik permasalahan.
2. Isi Pidato
Struktur tesk pidato persuasif yang kedua adalah isi. Isi pidato termasuk bagian penting karena mengandung inti dari hal atau peristiwa yang akan disampaikan. Pada bagian isi, pembicara akan menjelaskan secara detail mengenai permasalahan kepada pendengar.
3. Penutup Pidato
Penutup adalah bagian akhir dari struktur pidato. Pada bagian penutup akan berisi saran, ajakan, dan penguatan argumen untuk memengaruhi para pembaca maupun pendengar. Hal ini bertujuan agar semakin yakin dengan pendapat yang sudah disampaikan melalui pidato tersebut.
Contoh Teks Pidato Persuasif
Teks pidato persuasif harus berisi struktur dan kaidah kebahasaan yang sesuai. Adapun tahapannya meliputi, pembuka, isi pidato (memuat pernyataan posisi, tahap arguman, dan penguatan pernyataan posisi), dan penutup. Berikut salah satu contoh teks persuasif tentang pengembangan karakter melalui pendidikan Pancasila.
Pancasila Sebagai Pembentuk Karakter Anak Bangsa Sejak Dini
Pembukaan
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kita untuk berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat tanpa suatu kekurangan apapun.
Bapak, Ibu, orang tua murid atau wali murid, dan para hadirin yang saya hormati,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya menyampaikan tentang pentingnya pendidikan Pancasila sebagai pembentuk karakter anak bangsa sejak dini. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, sudah semestinya memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Rasa cinta akan tanah air dapat ditanamkan sejak dini. Salah satunya, melalui pendidikan Pancasila.
Isi Pidato
- Pernyataan Posisi
Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki banyak keberagaman mulai dari kebudayaan, suku, ras, bahasa, dan agama. Perbedaan-perbedaan yang ada sangat potensial menjadi sumber konflik. Pendidikan karakter yang sudah terbentuk sejak dini, dapat membentuk sikap toleransi yang tinggi. Sikap toleransi ini sangat diperlukan agar masyarakat bisa saling menghargai dan menghormati adanya perbedaan di dalam lingkup masyarakat, tidak mendiskriminasi, dan tidak merendahkan budaya individu lain.
- Tahap Argumen
Tanpa adanya Pendidikan karakter, seseorang akan kurang menyadari pentingnya toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Minimnya rasa toleransi dapat membawa dampak buruk yang berujung pada konflik maupun perpecahan. Pancasila sebagai dasar negara yang artinya menjadi landasan, panduan, dan pedoman hidup. Bila karakter tidak terbentuk, tentu akan menjadi masalah bagi individu tersebut. Begitu pula, jika seseorang yang pintar tanpa dibekali moral, pastinya tidak bermanfaat bagi sesama.
- Penguatan Pernyataan Posisi
Untuk itu, sangat penting sekali pendidikan Pancasila dalam pembentukan karakter-karakter anak bangsa yang berakal budi dan bermartabat. Pendidikan tersebut bisa dilakukan baik secara formal dan non formal. Pendidikan formal bisa didapatkan melalui sekolah. Melalui pendidikan formal, anak-anak akan dibekali kesadaran akan berbangsa dan bernegara. Mereka akan memberikan kontribusi dalam mengatasi berbagai konflik yang dihadapi bangsa dengan cara berpikir yang tegas dan kritis.
Pendidikan non formal didapatkan melalui lingkungan terkecilnya, yaitu keluarga dan orang tua sangat berperan dalam membentuk karakter-karakter anak. Keluarga merupakan tempat pertama dan utama tumbuhnya karakter-karakter anak bangsa yang berkualitas unggul. Untuk itu, tugas orang tua sangatlah penting di sini, mengajarkan anak sejak dini hal-hal kecil yang perlu diterapkannya agar menjadi warga negara yang memiliki wawasan yang luas akan kebangsaan.
Dengan demikian, generasi muda diharapkan mampu menjadi penerus bangsa yang berkualitas tinggi. Generasi muda adalah bibit unggul bangsa yang akan melahirkan pemimpin cerdas, sehingga diperlukan pendidikan moral dan akademis yang akan menunjang dalam pembentukan karakter. Kepribadian yang unggul akan tumbuh seiring dengan waktu dan akan terus mengalami perkembangan, tapi harus melalui proses pembenahan, pembekalan, dan penanaman sikap moral yang baik. Negara yang ingin melangkah maju membutuhkan daya dukung besar dari warga negaranya sendiri, membutuhkan tenaga kerja yang lebih berkualitas dengan semangat loyalitas yang tinggi dan setiap warga negara harus memiliki kesadaran akan rasa persatuan dan kesatuan.
Penutup
Marilah kita sebagai warga negara Indonesia untuk menerapkan Pendidikan karakter, khususnya sebagai pelajar yang masih mengenyam Pendidikan. Dengan ilmu dan moral yang seimbang, sangat berdampak besar bagi kemajuan bangsa terutama generasi muda.
Baca juga:
- 2 Contoh Recount Text Tentang Pengalaman Pribadi
- 3 Contoh Teks Prosedur Kompleks
- Contoh Teks Eksposisi Tentang Kesehatan
Demikianlah yang saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada tutur kata yang kurang berkenan, saya meminta maaf. Sekian terima kasih.
COMMENTS