Namun, negosiasi bukan hal yang mudah dilakukan, terutama kalau pihak-pihak yang melakukannya mempunyai latar belakang dan cara pandang yang kontras. Untuk itu, Anda perlu mempelajari strategi pelaksanannya dan teks negosiasi adalah media yang dapat membantu Anda untuk mendalaminya.
Baca Juga: 12 Contoh Teks Negosiasi Beserta Strukturnya
Pengertian dan tujuan teks negosiasi
Sebelum mempelajari contoh teks negosiasi, Anda perlu mengetahui definisi dan tujuan pembuatan media tersebut. Teks negosiasi umumnya disajikan dalam bentuk percakapan di antara dua orang atau lebih. Situasi dan kondisinya juga beragam, dari yang ringan seperti berbelanja di pasar tradisional hingga percakapan bisnis di perusahaan.
Adapun tujuan-tujuan pembuatan teks negosiasi mencakup:
- Mengetahui cara mencapai kesepakatan dengan menyamakan persepsi, saling memberi pengertian, hingga membuat persetujuan di antara pihak-pihak yang bernegosiasi;
- Menemukan cara penyelesaian, solusi, atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi;
- Mencapai kondisi yang saling menguntungkan semua pihak (win-win solution).
Struktur dalam teks negosiasi
Untuk menghasilkan teks negosiasi yang baik, ada struktur yang bisa Anda ikuti, yaitu:
- Orientasi. Dalam teks negosiasi, orientasi merupakan kalimat pembuka atau salam yang berfungsi untuk memulai tahap tawar menawar atau negosiasi;
- Permintaan. Dalam tahap ini, salah satu pihak mengajukan permintaan, baik barang atau jasa, kepada pihak yang menyediakan produk;
- Pemenuhan. Salah satu pihak merasa mampu atau dapat menyanggupi pihak yang melakukan permintaan;
- Penawaran. Disebut juga sebagai puncak negosiasi, salah satu pihak akan menawarkan harga atau hal lain untuk memenuhi kebutuhan. Pihak lain lantas akan mengajukan tawaran lain yang mendekati ajuan pihak yang meminta. Tahap ini bisa berlangsung cepat atau lama mengukti proses perundingngan di antara kedua belah pihak;
- Persetujuan. Apabila pihak-pihak yang terlibat sudah menemukan kesepakatan, mereka akan menyetujuinya secara resmi;
- Pembelian. Dalam tahap ini, salah satu pihak masih bisa menolak proses negosiasi apabila berubah pikiran;
- Penutup. Untuk mengakhiri negosiasi, terdapat ucapan salam atau terima kasih sebagai penutupnya.
Contoh teks negosiasi jual beli
Berikut beberapa contoh teks negosiasi yang bisa Anda pelajari baik-baik mengikuti struktur di atas,
Contoh 1
Dalam situasi ini, ada dua pihak yang terlibat, yakni penjual dan pembeli. Seluruh bagian pada struktur di atas terdapat dalam contoh ini.
Orientasi
Pembeli: “Pagi, apa ibu menjual apel hijau di sini?”
Penjual: “Ada, Mas. Apel hijaunya baru panen dari perkebunan.”
Permintaan
Pembeli: “Berapa harga per kilonya?”
Penjual: “Sekarang harganya Rp38.000 per kilonya.”
Penawaran
Pembeli: “Harganya enggak bisa kurang, ya, Bu? Saya mau beli setengah kilo buat bahan kue.”
Pemenuhan
Penjual: “Mas masih bisa tawar, kok. Mau beli dengan harga berapa?”
Pembeli: “Kalau satu kilonya jadi Rp35.000 bagaimana?”
Pemenuhan
Penjual: “Wah, Mas, kalau segitu saya enggak dapat untung. Bagaimana kalau Rp36.000?”
Pembeli: “Enggak bisa kurang lagi, ya?”
Penjual: “Udah pas segitu, Mas.”
Pembeli: “Oke, langsung timbang aja, Bu.”
Pembelian
Penjual: “Apel hijau setengah kilo jadinya Rp18.000 ya, Mas.”
Penutup
Pembeli: “Ini uangnya pas, Bu. Terima kasih.”
Penjual: “Sama-sama, Mas.”
Contoh 2
Situasi pada contoh ini hampir sama dengan contoh sebelumnya, hanya saja lebih kompleks dari segi penawaran. Pasalnya barang yang hendak dibeli salah satu pihak adalah perangkat elektronik, yakni laptop. Untuk lebih lengkapnya, simak teks negosiasi jual beli berikut ini.
Orientasi
Pembeli: “Permisi, Mbak, apa di sini jual laptop merek SASU?”
Penjual: “Selamat Siang, Kak. Kebetulan kami baru stok laptop keluaran baru dari SASU. Silakan lihat-lihat kalau tertarik.”
Permintaan
Pembeli: “Saya lagi butuh laptop buat kebutuhan work from home. Spesifikasinya enggak perlu yang terlalu canggih, cuma harus kuat diajak online meeting berjam-jam.”
Penjual: “Kalau boleh tahu, berapa bujet yang Kakak sediakan?”
Pembeli: “Sekitar Rp4.000.000.”
Pemenuhan
Penjual: “Untuk bujet segitu, paling Kakak pakai laptop SASU keluaran awal tahun ini atau cari yang second. Spesifikasinya cocok buat work from home seperti yang Kakak jelaskan.”
Penawaran
Pembeli: “Laptop SASU yang baru harganya berapa, ya, Mbak?”
Penjual: “Keluaran yang baru ada di harga Rp5.000.000.”
Pembeli: “Duh, mahal juga, ya. Kalau yang tadi Mbak rekomendasikan berapa?”
Penjual: “Laptop SASU keluaran awal tahun ini masih di angka Rp4.200.000. Kalau yang second sekitar Rp3.800.000.”
Pembeli: “Wah, yang baru enggak bisa dikurangi sedikit harganya?”
Penjual: “Belum bisa, Kak. Kalau yang second gimana? Masih bagus, kok.”
Pembeli: “Saya enggak mau ambil risiko, Mbak. Serius, nih, harganya mentok segitu?”
Penjual: “Saya kasih pas Rp4.000.000 juga, gimana? Udah sepaket sama instal sistem operasi, mouse, sama tas laptop.”
Pembelian
Pembeli: “Kalau penawarannya segitu, saya ambil, deh. Bayarnya pakai kartu debit bisa?”
Penjual: “Bisa, Kak. Saya ambil laptopnya dulu, ya, buat dicek sama-sama.”
Penutup
Penjual: “Uangnya udah saya terima, ya, Kak. Untuk instal sistem operasi harus ditunggu sekitar satu jam.”
Pembeli: “Sama-sama, Mbak. Saya tinggal dulu, nanti kembali sejam lagi.”
Penjual: “Baik, Kak. Nanti saya kabari kalau udah selesai.”
Baca juga:
- 2 Contoh Teks Eksplanasi Pendidikan
- 2 Contoh Teks Eksplanasi Ilmiah Terbaik
- Contoh Teks Eksplanasi Gempa Bumi
Itulah pengertian, struktur, hingga contoh teks negosiasi jual beli. Mudah-mudahan dengan informasi ini, Anda dapat lebih lancar membuat penawaran saat bertransaksi hingga mendapatkan kesepakatan yang adil dan memuaskan.
COMMENTS